Udara

Kurasakan hembusan angin yang kencang

Mampu membawaku terbang

Tubuhku terasa melayang

Karena sejukmu datang

 

Tapi saat kendaraan berlalu lalang

Sejukmu tak lagi berulang

Sungguh tak terbayang

 

Karena polusi udara tersebar di jalanan

Butiran-butiran karbon dioksida menjadi teman

Yang tak layak untuk kesehatan

Sejukmu tak lagi bisa dirasakan

Alam Semesta

kulihat bukit-bukit

yang berjejeran nan indah

kulihat phon-ohn yang rindang

dan kurasakan hgembusan angin yang kencang

 

kurasakan indahnya dunia

yang sejuk dan indah

Tak bisa ditipu oleh mata

dan perasaan

 

tuhan, kuasamu sungguh besar

tak seorangpun yang bisa sepertimu

ku berharap semga aku bisa

merasakan indahnya alam semesta ini

Mas Barep Jejaka Bromo

Diceritakan kembali oleh: Anisa Rahma

Siang yang cerah ini Puspa pergi kerumah si mbah nya di suatu desa yang terletak didaerah Gunung Bromo. Namun, ketika dijalan menuju rumah si mbah tiba-tiba ojek yang dinaikinya kehabisan bensin. Ia melanjutkan perjalanannya dengan jalan kaki dan sampai dirumah si mbah pada malam hari. Warga sekitar desa mengira Puspa adalah demit yang masuk rumah si mbah. Kemudian ada warga berusaha mencarinya. Mbah ronggo pun keluar menghampiri mereka dan menanyakan sedang apa. Tiba-iba keluar seorang wanita cantik dari rumah mbah Ronggo. Ia adalah Puspa,cucu mbah ronggo yang dikira demit. Para pemuda tersebut kemudian diusir leh mbah Ronggo. Tetapi ada satu pemuda yang melihat Puspa dengan pandangan yang berbeda. Ia adalah mas Barep. Keesokan paginya, para pemuda tersebut mengajak mas Barep untuk kerja bakti dirumah mbah Ronggo. Tetapi mas Barep menolak, karena ia mau mengantar pacarnya ke ladang. Kemudian ada seorang lelaki yang sedang kesasar didaerah tersebut. Ia bertemu dengan Minum. Ia adalah pacar mas Barep. Lelaki tersebut mencari Desa Waru dan setelah itu diantar ke desa. Mereka berdua berhenti tepat didepan rumah mbah Ronggo. Minum sangat kaget melihat mas Barep berada dirumah mbah ronggo dengan Puspa. Lelaki tadi juga terjekut melihat Puspa. Karena tujuan ia pergi ke desa adalah untuk mencari Puspa. Lelaki itu bernama Yongki, calon suami Puspa yang dijodohkan oleh ayah Puspa. Namun si mbah mengusir Yongki dari rumah karena telah berulah yang kurang sopan.

Setelah itu, Minum mengantar Yongki menuju temat penginapan. Disitu Minum bertemu dengan mas Barep. Tetapi ia menghina mas Barep kalau bisanya cuma berkebun, tidak seperti Yongki yang ganteng, kaya, dan bawa mobil. Pada saat itu Puspa disuruh pulang oleh si mbah. Karena kata si mbah baru satu hari disana ia sudah membuat masalah. Akhirnya Puspa pergi dari rumah si mbah. Tetapi Puspa tidak langsung pulang.  Ia pergi ke sebauh air terjun. Ketika disana, ia terpeleset dan terjatuh sampai Pingsan. Tiba-tiba ada mas Barep yang kebetulan lewat dan menolong Puspa. Ketika malam hari Puspa terbangun dan ia kaget kenapa ia tidur diatas kasur. Kemudian ada yang masuk kamar dengan menyisir-nyisir rambutnya. Puspa sangat terkejut dan berteriak, mas Barep pun datang. Ternyata wanita tadi adalah mas Barep. Setelah itu, ibu mas Barep menyuruh mas Barep pegi ke warung untuk membeli makan malam. Saat itu Minum juga lagi berduaan dengan Yongki. Awalnya Yongki sedih Karena memikirkan Puspa. Tetapi steleah terkena rayuan dari Minum, Yongki tidak sedih dan sepertinya ia juga menyukai Minum.

Di pagi hari, Puspa meminta izin kepada mas Barep kalau sementara waktu untuk tinggal dirumah mas Barep dan memberi pesan kalau ada orang desa yang bertanya tentang Puspa tolong jangan diberi tahu. Saat itu Puspa lapar dan meminta makanan kepada mas Barep. Tetapi Puspa disuruh merebus jagung. Karena mas Barep terburu-buru mau pergi ke ladang. Tiba-tiba ayah Puspa datang kerumah si mbah dan menanyakan Puspa. Tetapi si mbah bilang kalau Puspa sudah pulang dan ayahnya pun juga bilang kalau Puspa belum sampai di rumah dari kemarin. Ketika dihubungi hp Puspa juga tidak aktif. Pada saat itu mulai terjadi sedikit perdebatan antara si mbah dan ayah Puspa. Akhirnya si mbah pun mengusir ayah Puspa dari rumah. Siang hari, Yongki mengajak Minum untuk jalan-jalan disekitar gunung. Kemudian mereka berdua bertemu dengan mas Barep. Lagi-lagi Minum menjelek-jelekkannya, kemudian mereka berdua pergi meninggalkan mas Barep.

Ketika malam hari Puspa dan mas Barep duduk berdua sambil mengobrol. Dari situ mereka terlihat kalau saling suka. Keesokan harinya waktu Puspa menyuci baju di sungai ia mendengar kabar kalau si mbah nya sedang sakit. Ia lari kerumah si mbah dan meminta tolong.kemudian ia bertemu Yongki dan mereka berdua membawa si mbah ke rumah sakit.di rumah sakit Yongki mengajak balikan Puspa, ia pun mau karena ia melihat perjuangan Yongki seperti itu. Mas Barep mengetahui hal itu dan ia marah. Akhirnya Puspa pulang lagi kerumah si mbah. Saat dirumah si mbah ayah Puspa datang dan mengajak pulang ke Surabaya Karena ingin dijodohkan dengan Yongki. Tetapi Puspa tidak mau dan ia kabur.

Saat itu Yongki dan ayah Puspa mencari Puspa dirumah mas Barep. Mereka menuduh mas Barep menyembunyikan Puspa. Padahal puspa tidak ada disitu. Pada malam hari Puspa terus berjalan, akhirnya ia duduk dan membakar jagung. Pada pagi harinya Puspa ditemukan oleh mas Barep di lereng jurang. Ia hampir terjatuh. Setelah itu Puspa diantar kerumah si mbah. Tetapi mas Barep masih sedikit terlihat marah.

Keesokan harinya waktu Puspa jalan-jalan ia melihat mobil Yongki berada di ladang dan ia mencoba untuk mengintip. Ternyata disana ada Yongki dan Minum. Yongki berjanji untuk menikahi Minum. Puspa pun mendengar itu semua. Ia marah dan meninggalkan Yongki. Kemudian Puspa menangis di sungai. Tiba-tiba ada mas Barep yang menghampirinya. Kemudian mereka berdua saling bercertia. Ternyata selama ini pacar Puspa berpacaran dengan pacar mas Barep. Di pagi hari Puspa menghampiri mas Barep di ladang dan terlihat dari arah seberang ada Minum juga. Tetapi mas Barep lebih memilih Puspa. Karena ia bisa menerima mas Barep apa adanya. Tidak seperti Minum yang melihat seseorang dari fisik dan materinya.